Halaman

3

Rumput Basah



Selamat pagi duapuluhtujuh februari..

Mendadak pagi ini aku jatuh hati.

Pada rumput yg basah berkat embun menyeruak di dini hari.


Rumput basah,

wangimu kental bahkan aku bisa dengan mudah mengenal.

Aroma dedaun yang mengharum.

Melengkapi aroma mekarnya para kuntum.


Ah pagi ini..

Sengaja aku berjalan telanjang kaki.

Demi bercengkrama denganmu rumput basah.

Sengaja aku bertelanjang mata tanpa lensa.

Demi menikmati pesona hijaumu yang indah.


Berkatmu,

Hatiku teduh. Hariku teduh.

Seakan lupa akan segala peluh.

Seakan kamu memeluk segala keluh.


Rumput basah,

Bahkan kamu masih tersenyum untukku pagi ini.

Kamu tersenyum saat kakiku menginjakmu.

Kamu tersenyum saat menghirup habis aroma napasmu.

Seakan rela mati untukku.

Oh Tuhan aku jatuh hati (lagi).

Diam-diam di pagi hari.

Mana boleh Tuhan mana boleh itu terjadi (lagi)?


Aku menginjakmu sambil masih setia pada kata "menunggu",


Ya, aku menunggunya.

Menunggu hujan yang selalu ku cinta.

Aku terduduk di atasmu.

Berceloteh bercerita denganmu tentang hariku.

Namun ketika rintik itu datang.

Aku berdiri, berlari lalu menari.

Terus bersorak sebab dia datang.

"Dia datang, dia pulang", aku bersorak riang di bawah hujan.


Detik itu aku mengabaikanmu.

Detik itu aku tak pernah menyadari suara pecah tangismu.


Rumput basah,

Sekarang aku mengerti mengapa kamu selalu basah.

Sebab aku tak mampu menyeka embun yg menyeruak di dini hari.

Air matamu adalah embun yg mengiring doa kala kau selalu terjaga.

Air matamu adalah embun yg bergulir kala aku terlelap.


Dalam tangis kamu tersenyum,

Katamu embun itu milikku.

Rumput basah,

Dengarkan aku berbisik,

"Diam-diam aku mencintaimu.",

3 komentar:

ceritahujan mengatakan...

manisnyaaaa :)
akupun suka rumput basaah ukaa :D

perempuan-hujan mengatakan...

Ngeliatnya aja bkin hati adem del.. :)

erny's journal mengatakan...

aku suka :D

Back to Top