Halaman

0

Tetap Setia

Kecupan hangat ini begitu dalam, ada isyarat kepedihan tertanam.

Sesekali tatapmu lekat-lekat pada binar bola mataku yang mulai berkaca.

"Apa yang sedang kamu cari?" bathinku.

"Aku mencari pengharapan jauh ke dalam hatimu" jawab tatapmu.

Kami masih saling diam, menikmati waktu-waktu yang mungkin tak akan lagi mempertemukan.

Habis sudah ragaku dalam rengkuhmu.

Kamu mendekapku erat.

Dalam hangat kau sampaikan isyarat, "Ijinkan aku menjaga apa yang telah ku dekap sayang.. Sungguh tak ingin lagi aku kehilangan..",

Kami masih saling diam.

Hanya bathin-bathin kami yang berperang.

Wangi aroma kulitmu menyeruak memenuhi rongga hidungku.

Kali ini tak ada isyarat yang bisa ku tangkap. Aku lupa tentang semua, segalanya.

Aroma yang membius dan kecupan-kecupan hebat.

Tuhan, rasa ini begitu memabukan.

Selalu di ikuti perasaan bersalah bukan berarti kalah kan Tuhan? Bathinmu kali ini menyapaNya.


tuhan bolehkah ku meminta

satu kali lagi bersamanya

izinkan ku tuk memeluknya

meski hanya sesaat saja


Tuhan, pada kalimat sahabat dapat ku tangkap, bahwa kisah Cinta tak harus memiliki benar begitu merakyat bukan? Bathinku ganti menyapaNya.


apa semua itu masih mungkin

saat dia bersama yang lain

namun tetap ku simpan

cintaku untuknya

tetap setia ku menghitung hari

tetap setia ku kan menanti

hingga saatnya kan tiba

dia kan kembali bersama


Aku menatapnya nanar..

Kini punggungnya pergi menjauh..

Menjauh dan tak akan pernah kembali merengkuh..




from song : Tetap Setia - Calvin Jeremy

Back to Top