Kecupan hangat ini begitu dalam, ada isyarat kepedihan tertanam.
Sesekali tatapmu lekat-lekat pada binar bola mataku yang mulai berkaca.
"Apa yang sedang kamu cari?" bathinku.
"Aku mencari pengharapan jauh ke dalam hatimu" jawab tatapmu.
Kami masih saling diam, menikmati waktu-waktu yang mungkin tak akan lagi mempertemukan.
Habis sudah ragaku dalam rengkuhmu.
Kamu mendekapku erat.
Dalam hangat kau sampaikan isyarat, "Ijinkan aku menjaga apa yang telah ku dekap sayang.. Sungguh tak ingin lagi aku kehilangan..",
Kami masih saling diam.
Hanya bathin-bathin kami yang berperang.
Wangi aroma kulitmu menyeruak memenuhi rongga hidungku.
Kali ini tak ada isyarat yang bisa ku tangkap. Aku lupa tentang semua, segalanya.
Aroma yang membius dan kecupan-kecupan hebat.
Tuhan, rasa ini begitu memabukan.
Selalu di ikuti perasaan bersalah bukan berarti kalah kan Tuhan? Bathinmu kali ini menyapaNya.
tuhan bolehkah ku meminta
satu kali lagi bersamanya
izinkan ku tuk memeluknya
meski hanya sesaat saja
Tuhan, pada kalimat sahabat dapat ku tangkap, bahwa kisah Cinta tak harus memiliki benar begitu merakyat bukan? Bathinku ganti menyapaNya.
apa semua itu masih mungkin
saat dia bersama yang lain
namun tetap ku simpan
cintaku untuknya
tetap setia ku menghitung hari
tetap setia ku kan menanti
hingga saatnya kan tiba
dia kan kembali bersama
Aku menatapnya nanar..
Kini punggungnya pergi menjauh..
Menjauh dan tak akan pernah kembali merengkuh..
from song : Tetap Setia - Calvin Jeremy
0 komentar:
Posting Komentar